Jumat, 10 Oktober 2014

3:59:00 PM
Jangan anggap enteng masalah ini. Memilih sepeda, khususnya sepeda gunung / MTB bukan perkara remeh. Begitu memasuki kedai sepeda ada pelbagai pilihan yang membingungkan. Tanpa pengetahuan mencukupi tentang sepeda boleh-boleh kita membeli sepeda yang tidak sesuai dengan fungsinya. Bagi yang berkantong tebal salah membeli sepeda tentu bukan problem serius. Tapi bagi mereka yang perlu menabung sedikit demi sedikit untuk membeli sepeda, salah memilih adalah perkara besar.

Jangan sekali-kali membeli sepeda hanya kerana senang pada bentuknya, tapi prioritaskan pada fungsi sepeda dan keperluan kita. Tentukan dulu penggunaannya untuk apa. Jangan sampai salah setting. Misalnya, ingin bike to work dengan jarak rumah ke pejabat 40 km tapi yang dibeli sepeda BMX, atau mau ke gunung tapi yang dibeli city bike. Lebih sempit lagi, dalam dunia MTB misalnya, sepeda cross country dipakai untuk menuruni bukit, atau sepeda menuruni bukit dipakai dirtjump. Ada kes frame cross country patah kerana dipaksa bermain menuruni bukit.

BELI JADI ATAU MERAKIT?
Sepeda gunung boleh dibeli dalam bentuk sepeda jadi (full-bike) maupun rakitan yang komponennya kita tentukan sendiri. Sebagai pemula mana yang harus dipilih?

Pilihan pertama, membeli full-bike, bermakna tinggal datang ke kedai, pilih, bayar dan terus pakai. Mudah sekali. Jika anda tak mau repot, atau bersepeda bagi anda sekadar untuk berolah-raga dan pengangkutan alternatif, maka membeli sepeda full-bike sangat sesuai. Namun membeli full-bike juga membuat sepeda kita kurang mempunyai nilai personal, kerana pasti tidak sedikit orang lain yang mempunyai sepeda sama dengan kita.

Pilihan kedua, sepeda rakitan, bererti kita memilih komponen dan membina sepeda sendiri. Memang lebih menyusahkan. Tapi kelebihannya, sepeda rakitan mempunyai nilai kepuasan tersendiri bagi pemiliknya kerana sesuai dengan keinginan dan gaya peribadi. Faktor yang perlu diperhatikan dalam memasang adalah kita harus faham padanan dari masing-masing komponen. Membeli sepeda secara rakitan karenanya kurang disyorkan bagi pemula. Para pemula yang ingin memasang sepeda sendiri sangat disyorkan mengajak penunggang sepeda yang lebih senior. Proses perakitannya juga sebaiknya diserahkan kepada kedai beliau, kita hanya sekadar memilih komponennya saja.

Untuk masalah kualiti, sebetulnya sama saja antara beli jadi dengan rakitan. Tetapi untuk masalah harga, dengan tahap komponen setara, biasanya sepeda full-bike lebih murah. Kenapa? Kerana sepeda full-bike dihasilkan secara masal, sehingga boleh menekan kos pengeluaran. Kecuali bila kita memasang sepeda dengan memakai frame bajakan (generik), maka harga sepeda rakitan jelas lebih murah. Frame bajakan adalah frame sepeda gunung dengan jenama terkenal (misalnya Specialized, Schwinn, Kona, dll.) Tapi sebenarnya bukan buatan kilang tersebut. Harga frame bajakan boleh 1/10 frame asalnya.

HARDTAIL ATAU FULL-SUSPENSION?
Sepeda gunung ada yang dilengkapi suspensi depan saja (hardtail), ada juga yang sekaligus mempunyai suspensi depan dan belakang (full-suspension / fulsus). Jika kita baru memulakan hobi ini, mana yang harus dipilih?

Ketika menanyakan hal ini biasanya para pemula akan disyorkan memulakan dengan hardtail. Alasannya antara lain agar para pemula terlebih dulu membiasakan diri dengan sepeda yang lebih ringan, berkesan dalam mengayuh, mudah dalam pengendalian dan sederhana dalam rawatan. Baru setelah jam terbangnya dengan hardtail cukup banyak boleh beralih ke fulsus.

Cadangan ini sekarang mungkin sudah kurang relevan lagi, walaupun juga tidak salah. Mengapa? Kerana, saat ini telah banyak sepeda fulsus yang mempunyai prestasi dan kecekapan mendekati hardtail. Terutama pada sepeda 'kelas atas'. Jadi, bila bujetnya memang sudah sedia, tidak ada salahnya langsung cuba fulsus. Begitu pula bagi orang-orang yang baru memulakan bersepeda di usia 30-an ke atas, memilih fulsus akan membuat bersepeda menjadi lebih selesa. Tentunya, yang dipilih bukan fulsus 'asal jadi' dengan kesan bobbing besar (biasanya produk China), kerana justru akan menyengsarakan dan jangan-jangan malah akan membuat kapok bersepeda. Kesan bobbing adalah rantai mengendor dan mengencang akibat pergerakan penggantungan belakang, membuat kayuhan menjadi berat dan tenaga kita terbuang percuma.

Tetapi satu hal yang pasti, untuk pemula yang baru pertama kali membeli MTB, belilah sepeda cross country terlebih dahulu. Baik hardtail maupun fulsus. Jangan membeli sepeda freeride, apalagi menuruni bukit.

TENTUKAN DULU ANGGARAN BELANJA SEPEDA ANDA
Agar tidak salah dalam menentukan pilihan, sebaiknya tentukan dulu berapa bujet belanja sepeda anda, baru kemudian cari sepeda yang sesuai dengan bajet kita itu. Jika bujetnya cuma 800 ribu rupiah, carilah sepeda berharga itu. Jangan mudah tergiur dan kebablasan membeli sepeda di atas bujet yang disediakan. Yang di rumah boleh mencak-mencak kerana catuan bulanan berkurang.

Memang, semakin mahal harga sebuah sepeda semakin baik pula kualitinya. Pepatah 'harga tidak akan menipu' dan 'ada harga ada rupa' berlaku dalam membeli sepeda. Namun mempunyai sepeda murah tidak bererti pemiliknya hina, mempunyai sepeda mahal juga tidak menandakan pemiliknya mulia. Ini hanya masalah seberapa tebal beg anda.

Sama seperti membeli handphone. Bagi yang gajinya 1.5 juta perbulan, handphone dengan harga 350 ribu sudah mencukupi. Tapi bagi yang pendapatan 10 juta sebulan tentunya tidak. Membeli sepeda boleh juga dianalogikan dengan membeli kereta. Kereta mulai dari harga belasan juta hingga berbilion-bilion ringgit disediakan. Sepeda pun, dari yang berharga 500 ribuan hingga puluhan juta rupiah ada.

Daripada mempersoalkan gengsi, lebih penting bagi anda yang kurang bernasib baik secara kewangan untuk membuktikan bahawa meski dengan sepeda murah tapi anda lebih jago di tanjakan, lebih piawai di medan offroad, dan lebih kuat endurance-nya. Sambil, tentu saja, ketepikan sebahagian pendapatan anda agar ke depannya dapat menaiktaraf sepeda anda atau membeli sepeda yang lebih sesuai dengan keinginan.

BAGAIMANA HARGANYA?
Sepeda gunung boleh dibeli mulai dari harga 700 ribu hingga puluhan juta ringgit. Kualiti bahan, ciri-ciri dan reka bentuk lah yang membezakan. Sepeda gunung dengan harga 700 ribu framenya masih terbuat dari besi, sedangkan yang puluhan juta berbahan serat karbon, bahan yang sama dengan pesawat terbang. Bagi kebanyakan orang, frame berbahan aluminium sudah mencukupi. Tetapi sekadar cadangan, jika bujet anda mencukupi, jangan membeli sepeda gunung dengan harga di bawah 1 juta rupiah. Untuk pemula yang sekadar ingin bicycling for fun, sepeda berharga 1.5 - 3 juta rupiah sudah sangat mumpuni. Kecuali jika anda sudah mula serius menekuni hobi ini dan menjadi ketagihan berat, sepeda hanya 10 juta rupiah pun masih dirasa kurang.

KLASIFIKASI SEPEDA GUNUNG BERDASARKAN FUNGSI
Sekurang-kurangnya ada 5 jenis sepeda gunung berdasarkan fungsinya, yaitu:

a. Cross country (XC)
Direka untuk lintas alam ringan hingga sedang. Direka agar berkesan dan optimum pada saat mengayuh dan bukit di jalan aspal hingga jalan tanah luar bandar.

b. All mountain (PM)
Direka untuk lintas alam berat seperti naik turun bukit, masuk hutan, melintasi medan berbatu, dan menjelajah medan offroad jarak jauh. Keunggulan all mountain ada pada ketahanan dan kenyamanannya untuk ditunggang. Hampir semua sepeda AM bertipe full-suspension.

c. Freeride (FR)
Direka untuk mampu bertahan menghadapi drop off (lompatan) tinggi dan keadaan ekstrim seumpamanya. Bodinya kuat namun tidak secepat dan selincah all mountain kerana bebanannya yang lebih berat. Kurang sesuai untuk dipakai jarak jauh.

d. Menuruni bukit (DH)
Direka agar dapat melaju cepat, aman dan selesa dalam menuruni bukit dan gunung. Mampu memborong dengan stabil pada kelajuan tinggi dan selalu dilengkapi suspensi belakang untuk meredam pertembungan yang sering terjadi. Sepeda DH tidak mengutamakan kenyaman mengayuh kerana hanya dipakai untuk turun gunung. Sepeda menuruni bukit juga lebih merujuk pada lomba, sehingga selain kekuatan, yang menjadi titik tekan dalam perancangannya adalah bagaimana agar dapat melaju dengan cepat. Untuk menuju ke lokasi, para Downhiller tidak mengayuh sepeda mereka namun diangkut dengan kereta. Tidak berkesan dipergunakan di dalam kota maupun di jalur cross country.

e. Dirtjump (DJ)

Nama lain adalah urban MTB. Peminat jenis ini awalnya adalah anak muda bandar yang menggunakan sepeda gunung selain sebagai alat pengangkutan, memandu laju di jalanan bandar, juga digunakan untuk melakukan tarikan lompat tinggi dan melampau. Fungsinya mirip BMX namun dengan bentuk yang diperbesar.

0 komentar:

Posting Komentar